Rabu, 12 Maret 2014

Ruang Lingkup Teknologi Tekstil

Ruang Lingkup Teknologi Tekstil


 
Beberapa Pengertian Tekstil

Pengertian Teksril Berdasarkan Etimologi

Kata "tekstil" berasal dari bahasa latin (bahasa Yunani Kuno), yaitu kata "texere" yang berarti "menenun" yaitu membuat kain dengan cara penyilangan atau penganyaman dua kelompok benang yang saling tegak lurus sehingga membentuk anyaman benangbenang yang disebut "kain tenun". Selanjutnya kata "kain tenun " itu sendiri berubah menjadi "tekstil" atau "bahan tekstil" yang identik dengan pengertian "bahan pakaian" karena pada umumnya kain tenun digunakan untuk bahan pakaian.

Pengertian Tekstil Berdasarkan Substansi Bahan

Pada tahap perkembangan selanjutnya pengertian "tekstil" diperluas lagi berdasarkan sifat dan bentuk bahan. Berdasarkan hal tersebut diatas kata "tekstil" diartikan sebagai "bahan mentah dan produknya yang mencakup serat, benang dan kain".

Pengertian Tekstil Berdasarkan Modifikasi Bahan dan Fungsi

Berdasarkan modifikasi dan fungsinya, kata "tekstil" berarti semua bahan yang berunsur serat, filamen, benang atau kain yang memiliki fungsi tertentu.
Contoh :
        -  benang tenun
        -  benang jahit
        -  benang hias
        -  tali
        -  tambang
        -  benang kabel
        -  kain rajut
        -  kain tenun
        -  kain furniture
        - kain rumah tangga
        -  kain berlapis
        - kain tiga dimensi
        -  kain karpet
        - kain jaring (net)
        - kain sulam
        - kain tanpa anyaman
        - kain bumi (geotekstil)
        -  kain kesehatan
        -  sarung tangan
        -  kain penutup lantai berbahan serat
        -  kain industri
        -  pakaian
        -  produk-produk tekstil (tas, sepatu, ikat pinggang, topi)

Pengertian Tekstil Berdasarkan Teknologi Proses

Berdasarkan teknologi prosesnya, "tekstil" berarti proses-proses utama yang mencakup :
        -  Teknologi Pembuatan Serat
        -  Teknologi Pembuatan Benang
        -  Teknologi Pembuatan Kain Tenun
        -  Teknologi Pembuatan Kain Rajut
        -  Teknologi Pembuatan Kain Tanpa Anyaman
        -  Teknologi Pencelupan
        -  Teknologi Pencapan
        -  Teknologi Produk Pakaian Jadi
        -  Teknologi Industri Produk Tekstil

Mengingat luasnya cakupan Teknologi Tekstil dan kedalaman setiap bagian teknologi tekstil, dalam buku ini hanya akan dibahas tentang "Teknologi Pembuatan Benang" dan "Teknologi Pembuatan Kain Tenun".

 

Prinsip Pembuatan Benang


Yang dimaksud dengan pembuatan benang adalah pengolahan serat stapel baik serat alam, serat buatan atau serat semi buatan (semi sintetis) menjadi benang yang memiliki sifat-sifat fisik tertentu. Proses pengolahan itu meliputi :
        - proses pembukaan
        - proses penarikan, dan
        - proses pemberian antihan atau sifat-sifat fisik tertentu yang diharapkan memberikan :
            - kekuatan tarik
            - jumlah antihan persatuan panjang
            - kehalusan (diameter) benang

Untuk mendapatkan sifat-sifat diatas digunakan antara lain :
        - Bermacam-bermacam alat, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang moderen.
        - Bermacam-macam metode pengolahan, sehingga hasilnya lebih optimal sesuai dengan tujuan penggunaan.
        - Bermacam-macam jenis serat, stapel atau campuran serat stapel sehingga tujuan-tujuan ekonomis dapat dicapai secara optimal.

Produk akhir proses pembuatan benang dapat berupa :
        -  Benang tunggal, benang gintir atau benang rangkap, sedangkan ditinjau dari penggunaan selanjutnya, produk akhir dapat berupa :
        -  Benang tenun (benang lusi dan benang pakan)
        -  Benang rajut (untuk membuat kain rajut)
        -  Benang jahit
        -  Benang crepe (untuk memberi daya elastis pada kain)
        -  Benang hias (untuk memberi efek hiasan pada kain tenun)

 

Prinsip Pembuatan Kain Tenun


Seperti dijelaskan di atas, kain tenun dibentuk dengan cara menganyamkan atau menyilangkan dua kelompok benang yang saling tegak lurus posisinya sehingga membentuk kain tenun dengan kontruksi tertentu. Dua kelompok benang yang dimaksud adalah kelompok benang yang membentuk "panjang kain" atau biasa disebut "benang lusi", dan kelompok benang yang membentuk "lebar kain" atau biasa disebut "benang pakan". Kontruksi kain yang dihasilkan merupakan ketentuan-ketentuan tentang spesifikasi kain yang mencakup :
    -  kehalusan benang lusi dan benang pakan
    -  kerapatan benang lusi dan benang pakan per satuan panjang
    -  lebar kain
    -  jenis anyaman
    -  jenis bahan untuk benang lusi atau benang pakan

Kontruksi kain inilah yang akan dijadikan dasar penentuan :
    - spesifikasi benang yang akan digunakan
    - peralatan / mesin yang digunakan
    - proses-proses yang harus dilaksanakan
    - metode-metode kerja yang optimal biaya produksi minimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Comments